Ilustrasi tabung segi 4 (baca: Televisi) |
Wahai kita, para orang tua. . . Jangan bingung bila
anak-anak kita yang balita sudah tahu istilah love, pacar, pacaran apabila kita
mengizinkan mereka mengkonsumsi tayangan televisi atau lagu-lagu yang isinya
tentang itu. Karena mereka adalah perekam luar biasa.
Wahai kita, para orang tua. . . Jangan heran jika anak-anak
kita sangat konsumtif terhadap berbagai jenis produk jika setiap hari kita
membiarkan mereka melihat bermacam-macam iklan yang berseliweran di tabung segi
empat yang konon bentuknya sekarang flat dengan ukuran super gede di
rumah-rumah kita. Karena sesuatu yang baru senantiasa ingin mereka miliki.
Wahai kita, para orang tua. . . Berhentilah merasa lega jika
anak-anak kita menjadi anteng, tenang, karena matanya, hatinya, dan fikirannya
fokus pada tontonannya sehingga kita bebas melakukan kesibukan pribadi kita.
Sebab tidak semua yang ia tonton baik dan pasti lebih banyak tidak baiknya. Dan
pada akhirnya, kerepotan kita akan semakin bertambah-tambah jika televisi sudah
menjadi candu baginya dan mempengaruhi fikir serta tingkah-polahnya.
Para orang tua yang bekerja di luar rumah, pastikanlah bahwa
waktu Anda di rumah bukan lagi milik tayangan televisi, melainkan milik anak.
Sudah cukup sebagian besar waktu Anda untuk anak tersita oleh pekerjaan Anda,
jangan lagi keberadaan Anda di rumah juga bukan milik mereka.
Gantilah kegiatan menonton televisi dengan beraktivitas
bersama anak. Libatkan mereka dalam aktivitas memasak, mencuci kendaraan,
mengurus taman, menata kamar atau rumah, bersepeda, jalan-jalan ke toko buku
atau ikut bermain peran dengan mereka.
Berkomunikasilah dengan mereka. Minta anak menceritakan
aktivitasnya saat Anda tidak bersamanya, ceritakan pula aktivitas Anda saat
tidak bersamanya. Kegiatan ini sangat mengasyikkan dan sangat membantu dalam
membangun kedekatan orang tua dan anak. Anak-anak itu pencerita yang handal dan
juga pendengar yang imajinatif. Dengan cara ini, anak-anak juga akan tumbuh
menjadi individu yang komunikatif.
Bacakan cerita untuk mereka. Yakinlah, anak-anak sangat
senang dibacakan cerita. Tetapi ingat, sebelum membacakan cerita kepada anak,
pastikan Anda sudah membaca cerita tersebut terlebih dahulu. Lagi-lagi ini
adalah soal kepantasan dan kualitas sajian yang ingin kita berikan kepada anak.
Kebiasaan membacakan cerita kepada anak adalah salah satu langkah mengenalkan
anak kita untuk akrab dengan buku dan cinta membaca.
Kenalkan anak pada aktivitas produktif yang melibatkan
kognisi dan psikomotorik mereka. Misalnya mewarnai, menyusun balok atau puzzle,
atau bermain bersama teman sebaya. Aktivitas-aktivitas ini apabila mereka
menikmatinya, akan membuat mereka tidak terlalu merasa butuh menonton televisi.
Yang paling utama, awalilah dari diri kita sendiri terlebih
dahulu. Mulailah untuk membatasi waktu kita menonton televisi dan jika bisa,
mulailah belajar untuk hidup tanpa tayangan televisi, terutama saat kita sedang
bersama anak-anak kita.
#Hidup tanpa tayangan televisi itu tenang dan
menyenangkan. Proved :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar