Minggu, 18 Mei 2014

Bermimpi Bersama Anak

Beberapa hari ini Saya banyak menghabiskan waktu dengan membaca buku Einstein Never Used Flashcards. Sebuah buku yang membahas suatu metode untuk melejitkan kecerdasan anak, yaitu dengan mengembangkan kemampuan berbahasa. Saya pribadi termasuk yang meyakini bahwa kecerdasan verbal penting untuk dikembangkan pada anak sejak dini, karena dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, insyaALLAH kesempatannya untuk mengetahui berbagai hal baru akan terbuka sedemikian luas.

Ada hal lain yang sebenarnya sedang ingin saya gali dengan mendalam, yaitu tentang peran orang tua dalam melejitkan minat dan bakat anak InsyaALLAH saya akan berbicara tentang ini tanggal 24 Mei besok. Dalam perjalanan saya menggali tentang minat-bakat, cita-cita, future dreams, saya menemukan banyak kutipan-kutipan menggugah yang menarik dan inspiratif. Seperti ini contohnya:




Ah ya, ketika beberapa kali saya menyiapkan tema "Reach My Dreams" untuk anak SMP-SMA, saya begitu  yakin akan apa saja yang ingin saya susun dan sampaikan. Tetapi ketika tema yang sama saya siapkan untuk para orang tua yang memiliki anak-anak usia dini, saya menjadi galau, gamang, khawatir. Saya takut salah menyusun kata dan membuat para orang tua salah menangkap maksud saya. Intinya, saya tidak ingin apa yang saya sampaikan nantinya membuat orang tua berlomba-lomba untuk membuat anak-anak mereka kehilangan masa bermain dengan mengikutkan anak-anak mereka ke berbagai after-school courses demi apa yang mereka sebut "melejitkan potensi".

Buat saya, apa yang sebenarnya penting ketika kita sebagai orang tua berbicara tentang kecerdasan, minat dan bakat anak?

1. Yakinilah Bahwa Setiap Anak Cerdas
Setiap anak yang lahir bukanlah ibarat kertas kosong, yang harus dilukis dan diukir oleh kedua orang tuanya. ALLAH Ta’ala menciptakan hamba-hamba-NYA dalam keadaan fitrah, yaitu dengan membekali potensi-potensi kebaikan pada dirinya. Bila anak tumbuh di lingkungan sehari-hari yang normal, beserta orang-orang yang mencintai dan mengajak mereka berkomunikasi, maka otak mereka akan tumbuh dengan semestinya.

2. Bermimpilah Bersamanya, Tetapi Jangan Bermimpi Untuk Dia
Sering kali ketika saya memberi pelatihan kepada mahasiswa di tahun-tahun awal atau pertengahan kuliah mereka saya bertanya, "Apakah jurusan kalian saat ini pilihan kalian sendiri?", "Apakah kalian sudah merasa bahwa kalian berada di jalan yang memang kalian pilih untuk masa depan kalian?" Sayangnya, masih sering saya temui bahwa mereka kuliah di jurusan yang merupakan minat orang tua mereka, bukan minat mereka sendiri. Mereka menyesal masuk ke jurusan itu, mereka merasa tidak cocok dengan mata kuliahnya, mereka merasa kesulitan mengikuti perkuliahan. Efeknya, mereka menjadi mahasiswa yang banyak mencari kesibukan dan kesenangan yang tidak berhubungan dengan kuliah mereka, mereka berpotensi menjadi mahasiswa yang terlambat lulus, bahkan sampai terancam DO.

Karena itu, saya kira penting saya sampaikan kepada orang tua yang mempunyai anak-anak masih berusia dini:
"Bila sebagai orang tua Anda mempunyai mimpi dan mimpi itu tidak/belum tercapai, janganlah wariskan mimpi itu kepada anak-anak Anda secara sepihak. Sebab anak-anak Anda berhak memiliki mimpi mereka sendiri. Jangan bermimpi untuk dia, tetapi bermimpilah bersamanya. Bersama-sama meraih mimpinya."



3. Amati Minat Anak dan Temukan Bakatnya
Saat ini sudah banyak fasilitas untuk mengetahui minat dan bakat anak dengan metode yang canggih dan mutakhir. Tetapi sebenarnya ada cara yang murah meriah untuk mengetahui bakat anak-anak kita. Prinsipnya, anak-anak kita pasti memiliki banyak hal yang ia minati, hal-hal yang ia sangat senang melakukannya. Nah, amatilah minat-minat tersebut. Fasilitas minat-minat itu. Di antara minat-minat anak kita, insyaALLAH pasti ada yang menjadi bakatnya.

Tetapi di sini poin penting dan kritisnya. Jangan sampai atas nama melejitkan bakat anak, orang tua sampai melanggar hak anak untuk memiliki waktu bermain dengan menyertakannya ke beragam kursus. Jangan buru-buru memasukkan anak Anda ke kursus tari, balet, melukis, musik, vokal, olah raga, dan lain-lain sebelum mengetahui apa yang sebenarnya diminati anak dan menjadi bakatnya. Di dalam buku yang pernah saya baca ada pernyataan, "Memperkaya lingkungan dengan memberikan terlalu banyak stimulus kepada anak belum tentu akan meningkatkan potensi anak. Bisa-bisa malah membuat anak menjadi jenuh."

4. Bermainlah Bersamanya
Satu lagi cara sederhana untuk melejitkan kecerdasan anak. Bermainlah bersamanya. Anak-anak kita akan belajar lebih banyak ketika kita bermain dengannya daripada ketika kita membelikan dia kotak cantik berisi peralatan dengan klaim “paling canggih” untuk membangun kecerdasan. Program komputer, siaran televisi, atau permainan edukatif di gadget mungkin saja interaktif, tetapi mereka tidak adaptif. Anak kita mungkin saja mempunyai pertanyaan yang amat kaya, tetapi komputer, gadget dan televisi tidak akan mampu menanggapi kekayaan pertanyaan mereka saat itu juga. Berbeda halnya ketika mereka berinteraksi dan bermain dengan kita. Objek yang sederhana pun bisa menjadi sumber belajar yang istimewa karena anak bisa berkomunikasi dua arah dengan kita.

5. Manfaatkan Apapun yang Ada di Sekitar
Saat kita berada di kendaraan, ada begitu banyak papan reklame, nama-nama jalan, nama-nama toko, dan gedung-gedung yang bisa kita gunakan untuk berinteraksi dengan anak. Bahkan tulisan di bungkus roti dan di kotak susu pun bisa kita manfaatkan untuk beraktivitas bersama anak.

6. Berdo'alah, Do'a Kebaikan Untuknya
Meraih masa depan itu ibarat sedang berkendaraan, menuju ke sebuah tempat. Orang berkendaraan jika ingin selamat sampai ke tujuan maka perlu tunaikan adab-adab perjalanan. Anak-anak TK pun diajarkan do'a naik kendaraan. Maka mendo'akan, do'a kebaikan untuk anak adalah keniscayaan bagi setiap orang tua yang mendambakan anak-anak mereka selamat dalam meraih mimpinya. Berdo'alah untuk mereka. . . selalu. . . setiap saat.

Wallahua'alam.

Djogdja, 18052014

~eMJe~

3 komentar:

  1. Salam kenal ya mak ^^
    Baru baca sedikit di grup keb sudah bikin sy merinding, lgs buka blog nya makin deg2 serr.. ga tau knp ada perasaan yg sulit diungkapkan kalau bicara ttg children dreams. Sulungku maritza 6t, punya banyak mimpi sejak kira2 umur 4t. Mulai dr ingin bisa main biola, nari balet, lukis, nyanyi.. mimpi ingin dapat piala (alhamdulillah sudah tercapai), ingin masuk tv, bahkan mimpi2 yang tak pernah terbersit di pikiran saya ketika saya seumur dia, yaitu ingin kuliah di Kanada, dan mendatangi beberapa negara lain.
    Untuk yg after school course sampai menjelang lulus TK ini blm ada yang saya ikutkan. Kalau orangtua lain mungkin ada yg berambisi untuk melejitkan potensi anak, saya justru seperti harus nge rem keinginan anak saya. Karena saya tidak ingin ujung-ujung nya saya yg berambisi bukan lagi dia. Tahun ini dia masuk SD, mudah2an disanalah nanti minat dan bakatnya akan di asah. Untuk mimpi2nya jangka panjang (yang kuliah dan keluar negeri), yang saya lakukan skrg adalah memberinya motivasi dan semangat. Senang sekali ketika mendengar dia berkata, kakak yakin, kalau kita yakin dan berdoa, Alloh pasti mengabulkan doa kita :') *lha kok jd curhat* maap yee komen nya kepanjangan.. emak2 kalau cerita tentang anak ga da habisnya.. hihii
    Skali lagi, terima kasih artikel nya mak.. sangat2 bermanfaat buat saya :)

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga Mak... :-)
    Alhamdulillaah Mak, Kakak Maritza sudah mulai mengukir impiannya sendiri. Tinggal kita sebagai orang tua ikut bermimpi bersamanya, supporting and facilitating dia, tetap menjaga fitrah kekanakannya (untuk saat ini), dan seperti kata kakak, minta kepada ALLAH agar mimpi-mimpi Kakak Maritza tercapai. Allahumma Aamiin... :-)

    BalasHapus
  3. Halo Miftah.. sebenarnya ini bukan pertama aku mampir kesini lho.. tapi baru sekali komen sih :D
    Miftah, diriku menominasikan dirimu untuk Liebster Award lho.. apaan tuh, aku juga awalnya ga mudeng, cek disini ya aturan mainnya: http://www.lemonjuicestory.com/2014/05/the-origin-of-liebster-blog-award.html
    Kalo ga sibuk, strongly recommended untuk meneruskan ke 11 blogger lainnya ya.. sekalian nambah temen.. Makasih :)
    Semoga berkenan

    BalasHapus