Sabtu, 28 Desember 2013

One Day (More Than) One Juz

Saya belum lama bergabung dengan ODOJ community. . . setelah mempertimbangkan kemampuan diri untuk bisa tilawah satu juz per hari, dan menakar kemanfaatan (akhirat) yang dapat saya peroleh dengan bergabung di komunitas tersebut.

Subhanallaah. . . memang benar, ternyata mampu kok setiap siapa yang punya niat untuk bisa tilawah satu juz per hari memenuhinya. Saya pribadi sudah membuktikannya. Kadang kalau tidak ada kesibukan yang berarti saya bisa menyelesaikan satu juz sekali duduk saja ba'da sholat Subuh. Jika ada kesibukan (duniawi. . . hiks) kadang saya mencicil 3 lembar-3 lembar-4 lembar atau 2 lembar-2 lembar (yang ini agak jarang). Cukup banyak testimoni-testimoni yang sudah beredar dari orang-orang yang cukup padat aktivitasnya tetapi tetap berusaha berkomitmen untuk menyelesaikan menu tilawahnya setiap hari. Artinya, sesiapa yang mengaku orang paling sibuk di dunia pun sesungguhnya bisa tilawah satu juz per hari. :)

Tetapi, ODOJ mungkin benar-benar menjadi ODOJ hanya bagi group ikhwan/laki-laki. Namun, tidak demikian bagi group akhwat/perempuan. As we know, ladies punya uzur. Setiap bulan mengalami haid/menstruasi yang membuat tilawah Qur'an dengan membaca mushaf tidak bisa dilakukan. Saya tahu banyak perbedaan pendapat (khilafiyah soal ini), tetapi di group saya sendiri kebijakannya yang haid tetap wajib membaca terjemah juz yang ia baca, dan jatah juznya dilelang kepada siapa yang bersedia membaca lebih dari satu juz, setidaknya tawaran diberikan kepada tetangga juz di atas dan di bawah.

Rupa-rupanya, ODOJ bisa jadi ODMTOJ (One Day More Than One Juz) bagi akhwat. . . :)

#Baarokallaahu untuk para akhwat yang selalu menyediakan masa menambah tilawah dengan mengambil lelangan saudari yang sedang uzur. :)

3 komentar:

  1. oiya mbak...ini sebenarnya kayak gimana sih? sistem pengontrolannya gimana? sempat kepikiran mau ikut tapi aku majumundur gak ngeh caranya plus kurang fasih membacanya..

    BalasHapus
  2. Jadi satu group ada 30 orang Mbak. Tiap hari satu orang dapat jatah tilawah 1 juz. Jadi group setiap hari khatam. Kita sendiri bisa khatam sebulan sekali (insyaALLAH. . . prakteknya sih pasti ada masa haid ya, jadi bakal ada hutang, kekeke), karena kalau kita pertama masuk group dapat jatah juz 1, maka besoknya kita juz 2, dst. Nanti tiap group ada admin yang bertugas mengontrol pelaporan. Groupnya di whatsapp tapinya Mbak, hehehe. . .

    BalasHapus
  3. Terus terang baru ini nyebur di blog mbak ita gegara nyari foto buat postingan blogku. Ternyata blog mbak ita bermanfaat buanget ... kok nggak dari dulu ngehnya.

    ODOJ pernah ngikut sekitar setahun. Berhenti karena rada keteteran Mbak. Sekarang masih ngaji ikut grup juga. Tapi grup bikinan teman, ngaji minimal 2,5 lembar perhari dan ditambah lapor tahajjud plus dhuha.

    Testimoni kalau ngaji via grup, ada gairah tersendiri. Banyak yang mencela grup-grup ngaji karena dibilang mau ambil tugas malaikat (nyatet amal manusia), tapi aku ambil manfaatnya saja. Ngaji bersama di grup itu kan sama dengan fastabikhul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Benar nggak, Mbak Ita? Dan harus imbanglah grup wa untuk hahahihi sama grup wa untuk tabungan akhirat. Aamiin....

    Panjangnya komenku, dapat hadiah gak nih ... hihii

    BalasHapus