Rabu, 07 Mei 2014

Workshop CHC's Cognitive Theory with Kevin McGrew

Aduh, mau istiqomah nulis di blog itu memang memerlukan niat yang kuat dan kesungguhan luar biasa ya. Faktanya, target nulis sehari satu tulisan aja belum tercapai, hahaha. Tapi nggak papa, yang penting tetap berusaha posting saat bisa dan ingat. :D

Well, kali ini Umi mau cerita pengalaman istimewa Senin (05052014) kemarin. Jadi ceritanya, Umi termasuk orang yang beruntung karena bisa ikut kelas CHC's Cognitive Theory  with Kevin McGrew yang merupakan kerjasama Yayasan Dharma Bermakna dan Fakultas Psikologi UGM. Workshop ini merupakan salah satu proses dalam penyusunan alat tes inteligensi yang akan disusun oleh Psi UGM dan YDB, yang mana Umi mendaftarkan diri sebagai salah seorang penulis aitemnya. Workshop yang sangat menarik ini berlangsung di ruang A203 Fakultas Psikologi UGM, diikuti oleh dosen-dosen di bidang pendidikan dan perkembangan UGM, tim AJT, pihak YDB dan perwakilan dari beberapa universitas dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Apa sih CHC itu? Jenis ayam goreng baru, ya? Hohoho. . . Bukan. CHC itu adalah salah satu teori tentang inteligensi (kecerdasan) dan si Pak Kevin McGrew ini adalah Director of the Institute for Applied Psychometrics, tokoh yang masih aktif meneliti teori tersebut dan mengembangkan alat ukur yang berdasar pada teori itu.




Menariknya apa? Jujur, buat Umi teori ini baru banget. Jadi, excitednya luar biasa mengikuti kelasnya. Walaupun kudu buka mata dan telinga lebar-lebar seharian penuh. Biar ngga ada kalimat dia yang kelewatan dan tak terjemahkan. Maklum, si Pak Kevin ini belum pernah ke Indonesia, jadi ngomongnya dia cepat banget kayak pesawat jet :-p.

Buat Umi sendiri, yang paling menyenangkan tentu saja karena Umi jadi tahu warna-warni inteligensi dari sudut pandang CHC dan bagaimana proses membuat sebuah aitem tes. Untuk mengukur suatu aspek kecerdasan maka kita bisa membuatnya dengan cara seperti ini dengan model soal seperti ini. Sungguh-sungguh menarik. Untuk memudahkan kami memahami, Pak Kevin langsung menyajikan contoh-contoh aitem tes kepada kami. Kelasnya jadi serasa ikut kuis, hahaha. . .

Dalam teori CHC, domain kompetensi individu (baca: inteligensi) dibagi menjadi beberapa, yaitu conceptual domain, practical domain, social-emotional domain, dan physical domain. Tetapi kemarin kami hanya belajar conceptual domain. Nah, domain konseptual itu sendiri masih terbagi menjadi banyak aspek kecerdasan, antara lain: Fluid reasoning (Gf), Short-term working Memory (Gwm), Long-ter retrieval (Glr), Processing speed (Gs), Visual Processing (Gv), Comprehension-Knowledge (Gc), Auditory Processing (Ga), dan Psychomotor abilities (Gp). Banyak banget dan kayaknya nggak usah Umi jelaskan satu per satu, ya :D


Taksonomi Teori CHC

Salah satu bentuk pertanyaan yang juga bisa Ayah-Bunda gunakan bersama anak-anak di rumah adalah model seperti ini:
1. kaki : sepatu =  kepala :   ? (jika kaki pakai sepatu, maka kepala pakai?)
2. ayah : Ibu  =  kakek  :   ? (jika ayah pasangannya ibu, maka kakek pasangannya?)
3. burung  :  terbang = ikan  :  ? (jika burung terbang, maka ikan?)
Waktu Umi cobakan kepada Zahro sungguh mengasyikkan dan dia sangat suka.

Meskipun kami hanya belajar tentang domain konseptual, tetapi Kevin menyampaikan suatu hal yang sangat penting juga. Menurutnya, jika dia harus memilih diantara dua domain inteligensi untuk dimiliki seorang anak, maka dia katakan dia akan memilih domain konseptual dan sosial-emosional. Mengapa? Dia mencontohkan dirinya sendiri. Rupanya saat kecil Kevin pernah mengalami kesukaran membaca. Kesukaran membaca tentu sangat mengganggu proses belajar, ya. Tetapi dia adalah orang yang tidak mudah putus asa, gigih, tangguh dan passionate. Karena itu dia bisa mengatasi kesulitan membaca yang dialaminya sehingga berhasil menjadi seorang ilmuwan seperti sekarang. Artinya, meskipun seorang anak secara kognitif tidak luar biasa, tetapi jika secara sosial-emosional dia tangguh, maka insyaALLAH dia akan bisa mengatasi keterbatasannya. Nah, tampaknya pernyataan dia itu salah satu yang sangat berkesan sepanjang workshop kemarin.

Workshop yang sangat menarik itu berakhir rada molor memang, seharusnya jam 16 jadi jam 16.30, karena peserta sangat antusias untuk bertanya. Walhasil, meskipun panitia meminta ada foto bersama, tapi Umi langsung kabur aja ke parkiran, udah ninggalin anak 9 jam-an euy.  Lagian gue juga nggak akan dicariin kok, hehehe.  Thank you so much ilmunya ya Kevin McGrew.

Semoga menjadi inspirasi juga untuk yang lainnya.

Djogdja, 07052014
~eMJe~

3 komentar:

  1. Teorinya boleh tuh mbak dijelasin. Nanti saya pratekkin ke adek-adekku, deh. Kayaknya seru Makasih mbak share ilmunya :D

    BalasHapus
  2. Waah. . . itu 9 jam aja ngga ada separuhnya Mbak yang dijelaskan Kevin ke kami, hahaha. . . nanti boleh kita sharing tentang teorinya, ya. :D

    BalasHapus
  3. Hmmm....dapat ilmu lagi...syukron sharingnya ya...ditunggu berikutnya...;-)

    BalasHapus