Tak terasa telah 10 bulan kami menjalaninya. Satu tahun kurang dua bulan. Warna-warni hari yang kami lalui, beragam pengetahuan dan keterampilan baru yang kami capai bersama, menjadi nuansa indah di sini. . . di rumah kami.
Saya masih ingat, awalnya Zahro tidak begitu percaya diri dengan statusnya sebagai seorang anak homeschooling. Dan entah kenapa, siapapun orang baru yang kami temui (bahkan sampai saat ini) pasti bertanya "sekolah di mana?" kepada Zahro. Mungkin karena saya selalu membawa Zahro ke mana saja saya ada keperluan, bahkan di jam-jam yang seharusnya anak seusianya bersekolah. Tadinya Zahro selalu menyebut nama PAUD tempat dia pernah bersekolah setiap beroleh pertanyaan itu. Dia malu menyatakan dirinya homeschooling. Tetapi sekarang tidak lagi. Dia sudah percaya diri menjawab bahwa dia homeschooling, sekolahnya di rumah, bersama Uminya. Alhamdulillaah. . . :-)
Dalam perjalanannya, ternyata proses belajar kami adalah by target. Kami berorientasi pada target-target capaian. Setelah satu target kami capai, baru kami beranjak ke target selanjutnya. Di awal menjalani homeschooling saya menargetkan dua kemampuan krusial untuk Zahro, yaitu mampu membaca latin dan mampu membaca Al-Qur'an. Wah, ternyata Zahro tidak mampu mencapai keduanya sekaligus. Karenanya, ketika itu saya fokus pada kemampuan yang lebih sederhana, yaitu kemampuan membaca latin. Alhamdulillah progress-nya baik dan kemampuan ini bisa dicapai Zahro dengan cepat (catatannya ada di sini: journalbelajarmembaca).
Efek kemampuan membaca Zahro memang tidak langsung tampak saat itu juga. Sebab meski sudah mampu, dia belum terlampau lancar membaca. Dia belum lihai menempatkan bunyi huruf "e" apakah tebal ataukah tipis. Yang ada semua huruf "e" dia baca tebal sehingga jika dia membaca kata yang mengandung huruf "e", pasti selalu seperti orang Batak bicara. Tapi kami biarkan saja dia begitu. Dan benar, seiring berjalan waktu, semakin banyak naskah bacaan yang dia mamah, semakin terampil pula dia membaca.
Sepekan setelah Idul Fitri menjadi momen yang begitu berkesan buat saya. Sebab sejak saat itu saya menyaksikan Zahro mulai begitu lekat dengan buku. Dia mulai memanfaatkan setiap waktu luang yang dimilikinya dengan membaca. Kemampuan membacanya juga kian pesat. Sekarang alhamdulillah sangat mudah menemukan momen-momen seperti ini setiap hari.
Target kedua untuk Zahro adalah mampu membaca Al-Qur'an. Saya niatkan target ini bisa dicapai dalam waktu satu bulan, selama bulan Ramadhan, sembari meminta kepada Allah agar memandang niat ini. Awal Ramadhan kami memulai dengan Iqro' 3. Kami istiqomah untuk belajar mengaji di dua waktu, setelah shalat Subuh dan setelah shalat Maghrib. Di akhir Ramadhan alhamdulillaah Zahro telah mencapai Iqro' 6. Saya memutusukn untuk memperlancar bacaannya langsung di Al-Qur'an dengan catatan setiap hari Zahro harus terus mengulang materi-materi yang krusial, misal: perubahan bunyi huruf setelah tanwin, perubahan bunyi huruf pada waqaf, dll dengan merujuk pada materi di buku Deeniyat. Kebiasaan ini (mengaji setelah Subuh dan Maghrib) insyaAllah kami niatkan untuk terus berlanjut.
Nah, di Ramadhan kemarin Zahro sempat menyaksikan hafizh Qur'an. Menyaksikan anak-anak seusianya mempunyai hafalan Qur'an yang banyak menumbuhkan semangatnya. Karena itu kami juga memulai target baru, yaitu menghafal Qur'an. Satu hari satu baris. Zahro menghafal juz 30, Umi menghafal surah-surah pilihan dari Al-Qur'an (ex: QS. Al-Waqi'ah, Ar-Rahman, Al-Mulk, dll).
Satu lagi minat barunya. Ingin tahu kosa kata bahasa Inggris. Untuk yang satu ini Umi memutuskan tidak dulu menargetkan capaian tertentu. Model yang kami gunakan untuk kosa kata ini adalah menjawab pertanyaan Zahro. Kosa kata apa yang ingin dia ketahui bahasa Inggrisnya. Satu hari 5 kata.
Proses yang kami jalani membuat saya mafhum, bahwa dengan homeschooling bukan hanya anak yang belajar, orang tuanya pun harus terus dan ikut belajar bersama. Maka kami merancang salah satu ruang di rumah untuk menjadi ruang belajar kami. Simple dan bikin betah tentunya :D
Di ruangan itulah kami membaca, belajar, searching lembar aktivitas, dan saya berkreasi menyusun lembar-lembar aktivitas untuk anak usia dini. InsyaAllah lembar-lembar aktivitas yang saya susun semoga bisa menjadi buku yang dapat membantu menstimulasi tumbuh kembang anak usia dini lainnya.
Do'akan kami agar istiqomah. . .
Do'akan juga agar kami diberi Allah kemudahan untuk menghafal Qur'an. . .
Allahumma aamiin. . .
Djogdja, 11082014
~eMJe~
keren maak, homeschooling membutuhkan keberanian. Saya niat mau hoeschooling maju mundur terus
BalasHapusAyo maju lagi Maak...! :-)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus