Apabila seseorang yang begitu mulia dan sangat Anda hormati datang kepada Anda lalu berkata, "Kutitipkan padamu permata. Tolong kau jaga baik-baik. Suatu hari nanti akan kuambil kembali permata ini." Kira-kira, apakah Anda akan sungguh-sungguh menjaga permata titipan itu? Tentu saja, bukan? Sudahlah itu permata, yang menitipkan seseorang yang mulia dan sangat Anda hormati lagi. Mana mungkin Anda sembarangan dan seenak hati memperlakukan permata itu. Saya yakin Anda pasti akan menyimpannya di tempat yang istimewa dan memperlakukannya secara istimewa pula. Membalutnya dengan kain yang lembut, menempatkannya di tempat yang indah.
Sebenarnya, yang saya ibaratkan dengan permata tadi adalah anak-anak kita. Kita semua mengakui bukan bahwa anak-anak kita merupakan titipan ALLAH Ta'ala? Mereka bukan milik kita, melainkan milik ALLAH Ta'ala. Dialah ALLAH Ta'ala, Raja segala Raja, Pencipta segala sesuatu. Tidak ada satu tetes air pun turun ke bumi tanpa ijin-Nya. Tidak ada satu helai daun pun yang gugur tanpa pengetahuan-Nya. Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pemelihara, Maha Segalanya. ALLAH, dengan segala kebaikannya telah menitipkan penyejuk mata, penghangat qalbu, ke rumah-rumah kita. Suatu hari nanti, DIA akan bertanya bagaimana kita memperlakukan apa yang DIA titipkan kepada kita.
Semoga ALLAH beri kita kemampuan untuk menjaga dan merawat amanah dari-Nya. Jangan sampai pada saatnya nanti kita dituntut oleh anak-anak kita, karena mereka merasa tidak kita perlakukan dengan layak, sebagaimana harusnya sebuah permata diperlakukan dengan baik.
Wallahua'alam. . .
Djogdja, 25 Januari 2015
~eMJe~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar